Siapa, sih, yang tidak mendambakan pasangan yang sempurna? Tetapi jangan lupa, tak ada satu pun di dunia ini yang sempurna. Semua pasti punya kekurangan, tinggal bagaimana cara kita mengantisipasi dan mengatasinya secara bijak.
Seperti kisah Rani, yang selalu merasa tak nyaman setiap kali berduaan dengan kekasihnya, Arman, yang begitu pendiam sehingga ia selalu kebingungan saat harus menghabiskan waktu berdua. Ujung-ujungnya, hubungan mereka berubah menjadi dingin dan merenggang karena tak ada koneksitas yang menyatukannya lagi. Sesuatu yang telah dibangun atas dasar kasih sayang, kandas secepat kilat.
Nah, agar hubungan Anda dengan Si Pendiam tak hancur lebur seperti kisah Rani dan Arman, simak beberapa tips berikut:
1. Pasanganku Unik!
Setiap individu diciptakan memiliki keunikannya masing-masing. Demikian juga Anda dan diri pasangan. Jadi, mulailah menggali segala keunikan yang ia miliki. Keunikan ini termasuk hobi dan kesenangannya. Bila Si Dia terlalu pendiam dan tertutup untuk mengemukakan dirinya, temukan lewat kegiatan keseharian yang biasa ia kerjakan. Bila Si Dia suka olahraga, tawarkan diri untuk sesekali berolahraga bersamanya. Bila perlu ajak pula teman-teman dekatnya sehingga Anda pun dapat mengenal siapa saja teman atau sahabat dari pasangan. Jangan malas untuk turut serta di setiap kegiatan yang diikutinya.
2. Kenali Sahabatnya
Ada pepatah mengatakan, diri kita yang sebenarnya tercermin dari sosok teman-teman dekat yang sering menghiasi perjalanan hidup kita untuk waktu yang lama. Nah, demikian juga dengan pasangan. Kenali lebih jauh siapa saja sahabat-sahabatnya. Carilah waktu untuk berkenalan lalu sesekali ajaklah teman dan sahabat Si Dia hang out bersama.
Terkadang, acara makan bersama mereka bisa dilakukan tanpa Si Dia di samping Anda. Jika sudah bisa kenal lebih dekat dengan sahabat-sahabatnya, mulailah menggali segala informasi positif mengenai pasangan yang mungkin belum Anda ketahui. Dengan demikian, Anda akan memiliki banyak bahan untuk diperbincangkan dengan Si Dia lebih mendalam. Pancinglah Si Pendiam keluar dari sarangnya.
3. Setiap Hal Punya Dua Sisi
Sering kali, dalam menjalin hubungan Anda dibuat terlena oleh sikap individualistis diri sendiri. Anda begitu terfokus pada diri dan kehidupan Anda. Sepertinya hanya Anda yang ingin diperhatikan, didengar semua keluh kesah, bahkan omelan-omelan yang disertai sederet hal-hal yang Anda tak sukai dari pasangan. Segeralah berubah! Segala sesuatu pasti memiliki dua sisi. Namun, semuanya harus ber-simbiosis mutualisme atau saling berhubungan satu sama lain.
Komunikasi baru berhasil baik bila terjalin dua arah. Mulailah untuk menjadi pemancing yang baik, fokuskan perhatian Anda hanya pada Si Dia. Buka pembicaraan dengan topik-topik yang diminati pasangan. Katakanlah, semua pria pasti tergila-gila pada sepak bola. Nah, pelajari dan perluas wawasan mengenai olahraga ini.
4. Nikmati "Kesunyian"
Tak jarang sifat diam itu justru menenangkan, lho! Jadi, jangan antipati dulu terhadap sifat pendiam yang dimiliki pasangan. Setelah capek dengan segudang rutinitas dan pekerjaan sehari-hari, terkadang bertemu pasangan bukanlah sarana untuk menumpahkan segala kekesalan kita yang dialami di kantor. Bila Anda sering melakukan hal ini, akan sangat disayangkan karena hubungan Anda berdua lama-kelamaan akan menjadi tidak sehat lagi, dan hanya akan dipenuhi oleh sampah keluh kesah Anda saja.
Justru momen kebersamaan dengan pasangan perlu dihabiskan dengan saling mengenal satu sama lain. Saling tertawa, atau bahkan diam tapi saling melempar senyum tulus tanda cinta kasih Anda terdalam dapat dilakukan. Hal ini tentu akan memberi makna lebih dalam daripada sekadar banyak bicara tapi hanya membahas segala hal yang menyebalkan. Diam, terkadang dapat menjadi obat yang menenangkan sekaligus melegakan. Silakan mencobanya sendiri!
5. Nikmati Desiran Ombak di Pantai
Kejenuhan rutinitas di tempat kerja atau kesibukan lainnya tentu telah menyita waktu, energi, dan pikiran Anda setiap harinya. Bahkan, senyuman Anda pun dapat hilang dalam sekejap. Untuk mengembalikan semua keceriaan, ternyata tak semudah seperti membalikkan telapak tangan. Bila Anda memaksakan diri atau menuntut pasangan untuk terus ceria, tersenyum, dan memiliki segudang hal lucu untuk diceritakan, Anda salah! Setiap manusia perlu kondisi yang dinamakan take a break.
Apa yang bisa dilakukan? Ambil cuti dan berliburlah! Pergilah ke pantai dan berdiam dirilah mendengarkan desiran nyiur dan deruan ombak pantai bersama pasangan. Rileks dan tenggelamkan diri Anda berdua dalam suasana sunyi sambil ditemani pasir pantai yang melekat di kaki Anda berdua. Nikmati bersama saat matahari tenggelam. Bicarakan topik hanya seputar betapa indahnya pantai saat itu, jangan yang lain. Hilanglah sejenak dalam keheningan dari hiruk pikuknya dunia metropolitan yang membuat Anda berdua makin panas. Tenangkan diri, ikuti proses diam sang pasangan, dan nikmatilah liburan Anda berdua!
6. Bicara dari Hati ke Hati
Jika pasangan Anda benar-benar pendiam, itu sama saja dengan Anda juga seorang yang pendiam. Akan sangat sulit menjalin hubungan ke level selanjutnya atau lebih serius. Bila Anda di posisi seperti ini, tapi ingin mempertahankan cinta kasih di antara Anda berdua, ajaklah Si Dia untuk berbicara dari hati ke hati. Tanyakan tanpa bermaksud menyinggung perasaannya, apa yang telah membuat dirinya begitu pendiam. Begitu juga Anda, jujurlah padanya apa yang membuat Anda menjadi pendiam terhadapnya.
Tak jarang, orang menjadi pendiam karena merasa canggung, malu, sungkan, bingung, takut kalau-kalau pasangannya menertawakannya atau menganggap sepele cerita hebatnya, minder karena merasa lebih pintar, dan masih banyak faktor lainnya. Jadi, mengapa Anda tak berinisiatif terlebih dahulu untuk mengajaknya berdiskusi dan berbagi kisah atau latar belakang tentang sifat pendiamnya? Setelah Anda mengetahui apa yang melatarbelakangi sifat pendiamnya, akan lebih mudah untuk menelusuri lebih dalam jiwanya sehingga membuatnya nyaman berbicara dan berbagi kisah dengan Anda.
No comments:
Post a Comment