Search This Blog

Friday, December 11, 2009

Bintang bintang


Bintang bintang

 Jadilah seperti bintang bertaburan dilangit..ada yg bersinar terang benderang ad yang cahayanya redup..bahkan ad juga yang ndak klihatan cahayanya ...seperti itu perumpamaan manusia di ciptakan ALLAH..dengan kadar iman dan takwa yng berlainan..ad iman dan takwanya kuat bagaikan bintang yang bersinar dengan cahayanya yang terang bahkan ndak habis2 bila cahaya itu di bagi dengan bulan , ad juga yang redup ..kadang iman dan takwa itu naik dan turun ..dan bahkan ad bintang yg ndak mengeluarkan cahayanya samasekali..itu seperti orang2 kafir yang ingkar kpada ALLAH ..yang telah di hilangkan cahaya-NYA dari bintang tersebut,sehingga bagai bintang yg ndak bersinar....biar kan iman dan takwa kita ALLAH saja yang tahu ndak perlu pujian dan pengakuan manusia.....pujian manusia itu menyesatkan seperti bujukan iblis yang selalu menyesatkan hati manusia....dngan tujuan kita terhindar dari sikap sombong serta mem-bangga2kan diri dan meremehkan orng lain yg tidak sepaham dngan kita....hakekat kbenran hanya di sisi ALLAH ,boleh jadi orng itu hina disisi manusia belum tentu hina di sisi ALLAH, boleh jadi orng itu mulia disisi manusia belum tentu mulia disisi ALLAH ,jadilah dirimu sendiri ..seperti bintang2 dilangit yang bersinar dengan cahayanya sendiri..dan hakekat bintang2 itu hanya bisa di mengerti oleh orng2 yang berilmu dan bertakwa kpada-NYA.amin

Makan Sahur Dalam Syariat Islam

Salah satu pembeda antara syariat puasa antara umat Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan puasanya Ahlul Kitab adalah makan sahur. Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh umat Islam untuk makan sahur dalam melaksanakan puasa baik di bulan Romadhon maupun di hari-hari lainnya di luar bulan Romadhon.

Dari Amr bin 'Ash Radhiyallahu 'anhu, Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: "Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur" (HR: Muslim 1096)

Keutamaan Makan Sahur

Makan Sahur Adalah Barokah.
Keberadaan sahur sebagai barakah sangatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menguatkan dalam puasa, menambah semangat untuk menambah puasa karena merasa ringan orang yang puasa.

Dari Salman Radhiyallahu 'anhu, Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya: "Barokah itu ada pada tiga perkara : Al-Jama'ah, Ats-Tsarid dan makan Sahur" (HR: Thabrani)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: "Sesungguhnya Allah menjadikan barokah pada makan sahur dan takaran" (HR: As-Syirazy [Al-Alqzb])

Dari Abdullah bin Al-Harits dari seorang sahabat Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam bahwa Aku masuk menemui Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam ketika itu beliau sedang makan sahur, beliau bersabda, yang artinya: "Sesungguhnya makan sahur adalah barakah yang Allah berikan kepada kalian, maka janganlah kalian tinggalkan'" (HR: Nasa'i 4/145 dan Ahmad 5/270 sanadnya SHAHIH)

Dalam makan sahur juga (berarti) menyelisihi Ahlul Kitab, karena mereka tidak melakukan makan sahur. Oleh karena itu Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam menamakannya dengan makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits Al-Irbath bin Syariyah dan Abu Darda 'Radhiyallahu 'anhuma, yang artinya "Marilah menuju makan pagi yang diberkahi, yakni sahur" (HR: Ahmad 4/126 dan Abu Daud 2/303, Nasa'i 4/145)

Allah dan Malaikat-Nya Bershalawat Kepada Orang-Orang yang Sahur.
Mungkin barakah sahur yang tersebar adalah (karena) Alloh Subhanahu wa Ta'ala akan meliputi orang-orang yang sahur dengan ampunan-Nya, memenuhi mereka dengan rahmat-Nya, malaikat Alloh memintakan ampunan bagi mereka, berdo'a kepada Allah agar mema'afkan mereka agar mereka termasuk orang-orang yang dibebaskan oleh Allah di bulan Ramadhan. Dari Abu Sa'id Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu, Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: "Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya walaupun hanya meneguk setengah air, karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang sahur"

Oleh sebab itu seorang muslim hendaknya tidak menyia-nyiakan pahala yang besar ini dari Rabb Yang Maha Pengasih. Dan sahurnya seorang muslim yang paling afdhal adalah korma.Bersabda Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam. yang artinya: "Sebaik-baik sahurnya seorang mukmin adalah korma" (HR: Abu Daud 2/303, Ibnu Hibban 223, Baihaqi 4/237)

Barangsiapa yang tidak menemukan korma, hendaknya bersungguh-sungguh untuk bersahur walau hanya dengan meneguk satu teguk air, karena keutamaan yang disebutkan tadi, dan karena sabda Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam, yang artinya: "Makan sahurlah kalian walau dengan seteguk air"

Mengakhirkan Sahur
Disunnahkan mengakhirkan sahur sesaat sebelum fajar, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit Radhiyallahu 'anhu melakukan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bangkit untuk shalat subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat di Kitabullah. (Jadi bukan sebagaimana ketentuan yang diberlakukan di Indonesia yaitu adanya waktu Imsak dengan jangka waktu tertentu, umumnya 10 menit sebelum sholat Subuh, hal ini bukanlah ajaran dan syariat Islam, melainkan sebuah perkara baru yang akan menyebabkan semakin terbukanya bagi umat Islam yang mengamalkannya untuk terjerumus dalam jurang kehinaan akibat mengada-ngadakan suatu perkara Ibadah)

Anas Radhiyallahu 'anhu meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit Radhiyallahu 'anhu, yang artinya: "Kami makan sahur bersama Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian beliau shalat" Aku tanyakan (kata Anas), "Berapa lama jarak antara adzan dan sahur?" Zaid menjawab, "kira-kira 50 ayat membaca Al-Qur'an" (HR: Bukhari 4/118, Muslim 1097)

Ketahuilah wahai hamba Alloh -mudah-mudahan Alloh membimbing kita- kita diperbolehkan makan, minum, jima' selama (dalam keadaan) ragu fajar telah terbit atau belum, dan Alloh serta Rasul-Nya telah menerangkan batasan-batasannya sehingga menjadi jelas, karena Allah Jalla Sya'nuhu mema'afkan kesalahan, kelupaan serta membolehkan makan, minum dan jima, selama belum ada kejelasan, sedangkan orang yang masih ragu (dan) belum mendapat penjelasan. Sesunguhnya kejelasan adalah satu keyakinan yang tidak ada keraguan lagi.

Hukumnya
Oleh karena itu Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkannya - dengan perintah yang sangat ditekankan-. Beliau bersabda, yang artinya: "Barangsiapa yang mau berpuasa hendaklah sahur dengan sesuatu" (Ibnu Abi Syaibah 3/8, Ahmad 3/367, Abu Ya'la 3/438, Al-Bazzar 1/465 dari jalan Syuraik dari Abdullah bin Muhammad bin Uqail dari Jabir.)

Dan beliau bersabda, yang artinya: "Makan sahurlah kalian karena dalam sahur ada barakah" (HR: Bukhari 4/120, Muslim 1095 dari Anas)

Kemudian beliau menjelaskan tingginya nilai sahur bagi umatnya, beliau bersabda, yang artinya: "Pembeda antara puasa kami dan Ahlul Kitab adalah makan sahur"

Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang meninggalkannya, beliau bersabda., yang artinya: "Sahur adalah makanan yang barakah, janganlah kalian tinggalkan walaupun hanya meminum seteguk air karena Allah dan Malaikat-Nya memberi sahalawat kepada orang-orang yang sahur" (HR: Ibnu Abi Syaibah 2/8, Ahmad 3/12, 3/44 dari tiga jalan dari Abu Said Al-Khudri)

Rasululloh Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: "Sahurlah kalian walaupun dengan seteguk air" (HR: Abu Ya'la 3340 dari Anas, ada kelemahan, didukung oleh hadits Abdullah bin Amr di Ibnu Hibban no.884 padanya ada 'an-anah Qatadah. Hadits Hasan)
Wallahu 'alam.

(Sumber Rujukan: Sifati Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii Ramadhan, oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly dan Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid)

Courtesy of www.mediamuslim.info

Friday, July 24, 2009

Seduhan Teh Tampak Berminyak


Sering saat menyeduh teh, baik teh daun maupun teh celup, tampak ada lapisan ‘minyak’ di permukaan air. Lapisan minyak adalah hal wajar dan aman yang terbentuk saat penyeduhan teh. Karena, senyawa kompleks polyfenol yang terekstrak dari daun teh akan berkolaborasi dengan mineral dari air panas yang digunakan untuk menyeduh teh, sehingga membentuk lapisan ‘mengilap’ (mirip minyak) yang tampak nyata di permukaan minuman teh.

Telur Asin Gurih


BAHAN:
500 ml santan dari 1/2 butir kelapa parut
1 lembar daun salam
2 cm lengkuas, memarkan
1/2 sdt gula pasir
6 butir telur asin mentah
30 g daun kemangi
Bumbu, haluskan:
1 sdt ketumbar butiran, sangrai
1 cm kencur
5 buah cabai merah
2 siung bawang putih

CARA MEMBUAT:
Rebus santan bersama bumbu halus, daun salam, lengkuas, dan gula hingga santan mendidih. Kecilkan api, masak hingga mengental. Angkat. 
Tuangkan kuah santan ke dalam mangkuk tahan panas volume 200 ml. Pecahkan 1 butir telur asin ke dalamnya. Lakukan yang sama pada sisa bahan. 
Kukus dalam dandang panas selama 15 menit hingga telur matang. Angkat. Taburi daun kemangi. 
Sajikan. 
Untuk 6 porsi
Kalori per porsi: 174 kal

Gulai Ayam


BAHAN:
1 1/2 L santan dari 2 butir kelapa parut
5 batang serai, ambil bagian putihnya, memarkan
3 lembar daun kunyit
8 lembar daun jeruk
4 cm lengkuas, memarkan
6 potong (dari 1 1/2 ekor) ayam buras, kupas kulitnya
1 sdm cuka masak

Bumbu, haluskan:
175 g cabai merah
20 butir bawang merah
10 siung bawang putih
8 cm jahe
8 cm kunyit
50 g kemiri
3 sdt garam
1/2 sdm gula pasir

CARA MEMBUAT:
Masak santan bersama bumbu halus, serai, daun kunyit, daun jeruk, dan lengkuas, jerang di atas api sedang sambil aduk-aduk hingga setengah matang. 
Masukkan ayam, masak hingga ayam empuk dan matang. Tiriskan ayam, sisihkan. 
Masak terus kuah hingga agak kental. Tambahkan cuka, aduk rata. Angkat. 
Masukkan kembali ayam ke dalam kuah, aduk rata. Sajikan. 

Untuk 6 porsi
Kalori per porsi: 309

Cumi Bakar


BAHAN:
500 g cumi ukuran kecil, cuci bersih
1 1/2 sdm air jeruk nipis 
1/4 sdt garam
1 buah jeruk limau, peras
1 1/2 sdm margarin

Perendam, campur rata:
6 siung bawang putih, haluskan
1 1/2 sdt gula pasir
3 sdm kecap manis
1 sdm kecap ikan
3/4 sdt merica bubuk
2 sdm minyak

Sambal terasi, haluskan:
8 buah cabai merah
5 buah cabai rawit
1 1/2 sdt terasi bakar
1 sdt gula
1/2 sdt garam
1 buah tomat, buang bijinya, goreng sebentar dalam sedikit minyak

CARA MEMBUAT:
Lumuri cumi dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan selama 15 menit. Tiriskan 
Lumuri cumi dengan bahan perendam, aduk rata. Rendam selama 30 menit. Sisihkan 
Tusuk cumi-cumi dengan tusuk satai bambu, bakar cumi di atas api arang, sambil olesi margarin hingga matang. Angkat, perciki air jeruk limau. 
Sajikan bersama sambal terasi. 
Untuk 6 porsi
Kalori per porsi: 118 kal

Nasi Goreng Tom Yam


BAHAN:
3 sdm minyak untuk menumis
2 siung bawang putih, cincang halus
2 sdm air jeruk nipis
1 buah kaldu dadu, remas-remas
100 g udang ukuran sedang, kupas kulit dan kepalanya, sisakan ekornya
75 g jamur merang, bersihkan, belah membujur 4 bagian 
600 g nasi putih

Bumbu, haluskan:
4 buah cabai merah keriting
5 buah cabai rawit merah
2 batang akar ketumbar
1 lembar daun jeruk purut, iris halus
1 batang serai, ambil bagian putihnya, iris halus
1 sdt terasi udang, bakar
1 sdt garam

Pelengkap:
Daun ketumbar
Telur dadar, iris halus

CARA MEMBUAT:
Panaskan minyak, tumis bawang putih hingga harum.
Masukkan bumbu halus, aduk rata. Tumis hingga harum dan matang. 
Masukkan air jeruk nipis dan kaldu, aduk rata. Tambahkan udang dan jamur. Masak hingga berubah warna dan jamur layu.
Masukkan nasi, aduk. Masak hingga rata dan nasi agak kering, angkat.
Sajikan hangat bersama pelengkap.
Untuk 6 porsi
Kalori per porsi: 248 kal
(tidak termasuk pelengkap)

Sambal Tappa


BAHAN:
1 ekor (500 g) ikan tongkol segar
2 1/2 sdt garam
1 buah jeruk nipis, ambil airnya
5 buah mangga muda
100 ml santan kental dari 1/4 butir kelapa parut, didihkan
3 buah bawang merah
1 sdt merica butiran
11/2 sdt garam

CARA MEMBUAT:
Lumuri ikan dengan 2 sdt garam dan air jeruk nipis hingga rata. Diamkan selama 30 menit. 
Bakar di atas bara api hingga matang. Suwir-suwir dagingnya. Sisihkan.
Serut kasar mangga. Remas-remas dengan sisa garam, peras. Cuci bersih.
Campur ikan suwir, daging mangga, santan, dan bumbu halus. Aduk rata.Sajikan.
Untuk 6 porsi
Kalori per porsi: 134 kal

Ikan Parape


BAHAN:
3 ekor (1 kg) ikan bawal hitam, siangi
1 sdm air asam jawa
1 sdt garam
4 sdm minyak untuk menumis
250 g bawang merah, haluskan
1 sdm air jeruk nipis 
4 sdm kecap manis
1 sdt merica bubuk

Sambal jeruk limau:
20 buah cabai rawit merah
5 buah cabai merah keriting 
1/4 sdt terasi goreng
1 sdt gula pasir 
1 sdt garam
1 sdm kecap manis
2 sdm air matang
2 buah jeruk limau, ambil airnya


CARA MEMBUAT:
Lumuri ikan dengan air asam dan garam. Diamkan selama 30 menit.
Panaskan minyak, tumis bawang merah hingga harum. Tambahkan air jeruk nipis, kecap, dan merica. Aduk hingga rata. Angkat.
Bakar di atas bara api hingga setengah matang. 
Lumuri bumbu tumis pada ikan bakar hingga rata. Bakar kembali hingga matang sambil sesekali olesi ikan dengan bumbu. Angkat.
Sambal jeruk limau: Haluskan cabai rawit, cabai merah, terasi, gula pasir, dan garam.
Tambahkan kecap, air matang, dan air jeruk limau. Aduk rata.
Sajikan ikan bakar bersama sambal.
Untuk 6 porsi
Kalori per porsi: 177 kal

Ayam Goreng Honje


Bahan:
1 ekor ayam buras, potong 
4 bagian 
200 gr honje, iris tipis 
700 ml air 

Bumbu Halus: 
6 btr bawang merah 
3 siung bawang putih 
2 bh cabai merah 
1/2 sdm ketumbar 
2 cm kunyit 
2 cm lengkuas 
2 sdm garam 

Bahan Sambal: 
6 bh cabai merah goreng 
4 bh cabai rawit goreng 
1/2 sdt terasi goreng 
50 gr kacang tanah goreng 
1 sdm gula merah 
1/2 sdm garam 
100 ml air 
3 sdt air jeruk limau 

Cara Membuat: 
1. Rebus ayam bersama bumbu halus dan honje, hingga daging ayam lunak dan bumbu meresap. 
2. Goreng ayam dalam minyak panas berjumlah banyak hingga kering dan matang. 
3. Buat sambal: haluskan semua bahan, tambahkan air dan air jeruk limau. 

Untuk 6 Orang